Bulan Juli 2014 memberikan pengalaman berharaga bagi saya, dimana dibulan tersebut untuk pertamakalinya dalam perjalanan karir saya, mendapat pemotongan gaji karena keterlambatan masuk kerja. Hehe Tepatnya keterlambatan absensi check in kantor. Jam check in kantor max 07.45 WIB lebih dari itu dianggap kesiangan. Sekalipun saya pernah check in jam 07.46 WIB, apa boleh buat tetap kesiangan meskipun telat satu menit. Memang harus diakui kesiangan. Karena tidak akan mengubah keadaan jika terus menerus protes, membela diri atau bahkan mencari-cari alasan. Lebih baik melakukan yang benar daripada mencari-cari pembenaran bukan?
Sebagai sanksinya, setiap satu menit kesiangan akan dikenakan pemotongan gaji sebesar Rp 10.000. Dan di bulan itu saya mendapat 5 kali kesiangan. Artinya dibulan itu saya harus merelakan terkena potongan Rp 50.000. Itu tidak seberapa dengan yang dialami teman saya. Dia mendapat potongan Rp 250.000. Bayangkan, berapa kali dan berapa menit dia kesiangan? Andai saja semua pekerjaan menerapkan sistem absensi yang ada punishment seperti ini, mungkin semuanya bisa lebih mengerti akan pentingnya mengelola waktu.
Namun dibalik itu semua, ada pelajaran yang sangat berharga untuk kita ambil. Diantaranya:
- Kita jadi lebih disiplin waktu karena kita dituntut untuk mampu mengelola waktu dengan sebaik-baiknya.
- Kita jadi mampu membedakan mana hal yang harus dikerjakan dan yang mana yang harus ditinggalkan
- Kita jadi memiliki waktu produktif yang banyak
- Membentuk mental pemenang. Karena pemenang tidak akan pernah membuang waktunya untuk hal yang tidak berguna.
Dibalik itu semua, sepahit apapun penderitaan atau pengalaman yang kita alami, pasti terdapat hikmah yang bisa kita ambil. Asalkan kita mampu menyikapi dan meresponnya dengan positif. Ada pepatah mengatakan:
Waktu itu terasa lambat, ketika kita menunggu
Terasa cepat ketika kita takut
Terasa lama ketika kita sedih
Terasa singkat ketika kita bahagia
Tak ada habisnya ketika kita sakit
Tidak terasa ketika kita puas
Dan terasa mematikan ketika kita bosan
Waktu hanya dapat ditentukan oleh perasaan dan kondisi mental kita
Bukan dengan jam tangan
So, sudah mampukah Anda memanage waktu? Jangan sampai waktu Anda terbuang percuma, karena ia tidak akan pernah kembali.
0 comments:
Post a Comment