Jangan menunggu bahagia, baru bersyukur. Bersyukurlah, maka kita akan bahagia.
Jangan menunggu bahagia, lalu tersenyum. Tersenyumlah, maka kita akan bahagia.
Bahagia tak perlu ditunggu, tapi dijemput.
Bahagia bukanlah proses, tapi tujuan.
Tanpa perlu mencari dibalik kemewahan, bahagia datang dari kesederhanaan.
Sesederhana anak-anak yang berdiri di pinggir jalan, memegangi selembar kertas bertuliskan "Om Telolet Om". Barangkali ada yang bahagianya hanya diwaktu-waktu tertentu. Seperti ketika mendapat arisan, gajian, atau bonus misalnya. Diluar waktu tadi, kadar bahagianya hampir kosong bahkan mungkin tidak ada sama sekali. Serumit itukah mendefinisikan bahagia? Atau kita yang terlalu rumit menjalani hidup? Sampai-sampai melupakan nikmat.
Tidaklah mungkin membagi kebahagiaan, sementara kita tak merasakan bahagia itu sendiri. Meski bahagia tak selalu tertangkap penglihatan, kehadirannya bisa terasa. Dekat dan menentramkan.
0 comments:
Post a Comment