Jangan Lakukan Hal Bodoh Jika Tidak Ingin Dilihat Bodoh
Belakangan muncul pemberitaan di berbagai media, tentang seorang publik figure menyinyir sahabatnya. Entah apa alasannya, namun sindiran dan umpatan tersebut kini sudah diketahui publik. Sebuah pemberitaan baik itu penting atau tidaknya, jika dilempar ke sosial media bisa menjadi perbincangan publik dan bahkan bisa diketahui seluruh dunia. Begitu cepat informasi yang tersebar dan didapat dalam era informasi ini. Namun disini, saya tidak akan membahas tentang siapa public fugure tersebut, apa motivasi melakukan perbuatannya itu, ataupun menguliti tentang hal yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya.
Sosial media ada agar kita mudah untuk saling berinteraksi satu sama lain walau berbeda pulau bahkan negara sekalipun. Namun belakangan fungsinya semakin bertambah. Tidak hanya menjadi media interaksi, tetapi juga menjadi media informasi dan promosi. Tak heran, mudahnya mengakses berbagai akun sosial media, membuat masyarakat kita menjadi kecanduan untuk berlama-lama menggenggam smartphone-nya.
Namun dari berbagai isi sosial media, tidak semuanya baik. Dalam artian tidak semuanya mengandung manfaat. Ada yang benar-benar menggunakannya sesuai fungsi dan kebutuhannya. Tapi disisi lain ada yang menggunakannya untuk pelampiasan emosi, umpatan, keluh kesah, hingga hinaan pada individu tertentu. Sosial media bukanlah sampah, yang isinya sarat dengan hal tak berguna. Ingat! Cara bicara kita bisa menentukan intelektual kita. Dan saat kita membuat postingan di sosial media, seluruh dunia akan tahu dan bahkan bisa mempersepsikan postingan kita dengan penilaian yang berbeda-beda tiap individunya.
So, hati-hatilah dalam berucap dan bijaklah dalam menggunakan sosial media. Gunakan sesuai fungsi dan kebutuhannya. Mengumpat, menghina, menyinyir, mengeluh, dan mencibir orang lain di dunia maya hanya akan menambah permasalahan dan musuh. Tidak akan pernah terselesaikan masalah, selama kita saling hina sana-sini sambil ngumpet dibalik akun anonim kita. Berani berbuat, berani bertanggungjawab! Jangan mau jadi PENGECUT dan PECUNDANG yang kerjanya hanya bisa menghina dan menjelek-jelekkan individu ataupun hal tanpa bisa memberi solusi. Sebab jika kita bukan bagian dari solusi, maka kita adalah bagian dari masalah.
0 comments:
Post a Comment