Sebentar lagi kita akan memasuki musim pemilu. Ya, entah kenapa dari periode ke periodenya menjadi hal yang membuat saya tidak respect pada calon-calon pemimpin sekarang ini. Calon-calon pemimpin yang penuh kebohongan dan terpandang karena pencitraan, menjadi salah satu penyebab apa yang menjadikan keraguan untuk memberikan kepercayaan. Kita tahu, harga sebuah integritas khususnya di negeri ini saat ini sangat mahal. Semahal harga-harga kebutuhan pokok yang selalu naik tanpa ada tindak lanjutnya.
Terlebih siapapun saat ini berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin. Padahal di zaman Rasul, para sahabat begitu ketakutan jika diberi amanah sebagai pemimpin. Sekarang? Hampir semua kalangan berbondong-bondong mengajukan dan menunjukkan diri, dengan modal nekad, asal punya duit dan popularitas, semua bisa dilakukan tanpa mempedulikan kredibilitas dan integritas.
Banyak disekitar kita orang-orang yang memiliki pangkat tinggi dan gelar bergengsi, tapi keberadaannya tidak bisa dirasakan oleh orang-orang disekitarnya. Bahkan kebermanfaatannya pun tidak bisa dirasakan oleh mereka. Pemimpin, tapi kepemimpinannya tidak bisa memberikan dampak positif bagi bawahannya atau bahkan atasannya. Pemimpin, tapi posisi dan kedudukannya tidak bisa memberikan inspirasi bagi orang-orang disekitarnya.
Bagi saya, sukses atau tidaknya seseorang tidak dinilai dari posisi. Karena bagaimanapun juga posisi pasti ada masa periodenya. Begitu periodenya habis, maka pupuslah posisi itu. Pemimpin itu bukan pimpinan, yang kedudukannya hasil dipilih. Karena pimpinan, sehabisnya masa jabatan akan kembali ke rakyat biasa. Sukses itu bukan soal posisi, tapi soal inspirasi. Saat kita mampu memberikan banyak inspirasi, itulah sukses :)
0 comments:
Post a Comment