-->

  • Hidup tak perlu diratapi. Tapi dihadapi!



    Kemudahan akses informasi dengan didukung perkembangan teknologi yang semakin hari semakin memudahkan hidup, tidak hanya membuat kita sebagai penggunya bisa menggunakannya dengan baik dan benar. Kadang kita mempergunakannya secara berlebihan tanpa tahu batasan. Bahkan untuk hal yang tidak penting sekalipun. Di era yang tanpa sekat tak mengenal batas, setiap orang bebas menyuarakan pendapatnya. Sekalipun yang disuarakannya hanya kritikan pedas, umpatan, cibiran, bahkan sampah. Tak heran mereka yang salah arah dan tidak memahami etika di media sosial menjadi pengumpat yang bernyali pengecut. Dibalik akunnya dengan lantang berteriak lewat tulisan, melontarkan kritikan tajam pada sasaran, mengumpat, hingga mendramatisir keadaan dengan segala konspirasi dan berita hoax yang mudah diunggah. Tapi dalam kenyataannya ketika dihadapkan dengan sasaran yang benar-benar nyata, mereka seolah bungkam tak mampu bersuara. Tak terdengar lagi suara lantang dari postingan, yang ada hanya diam dalam kebingungan menanggung malu. Pernah lihat kasus hatters yang ditangkap Deddy Corbuzier karena komentarnya yang tidak layak? Dibalik akunnya mereka dengan gagah berani berteriak melontarkan hujatan. Tapi begitu dipertemukan dengannya, nyalinya menciut hingga keberaniannya benar-benar hilang tak tersisa.

    Tidak sedikit postingan berisi kegalauan, keluhan, umpatan, dan berita negatif lainnya. Sedikit-sedikit dapat ujian, langsung posting "betapa berat hidup yang dijalani" lah, "takdir tidak sayang" lah, "hidup tidak adil" lah, sampai umpatan yang mengkerdilkan iman mereka. Gagal baru sekali, ngeluhnya berkali-kali. Lucu memang jika melehihat orang dewasa yang baru diuji seperti itu, namu masih banyak ngeluhnya. Berbeda dengan anak-anak yang selalu riang dan ceria yang berlari kesana kemari bersepeda ria disekitar rumah. Sekalinya jatuh, mereka tidak meratapi hidupnya. Apa ada anak-anak yang pas berlari atau naik sepeda tiba-tiba terjatuh langsung dia berkata "Ya Allah kok hidupku berat gini ya?", "Hidup kok gak adil", "cobaan apalagi yang sedan Engkau berikan", dan hal absurd lainnya. Jawabannya nggak ada. Mungkin mereka akan menangis karena kesakitan. Selepasnya akan kembali ceria seperti biasa. Tanpa mempedulikan rasa sakit tadi, apalagi ditambah keluhan yang bisa memperkeruh suasana.

    So, seberat apapun permasalahn hidup yang dialami. Janganlah diratapi, tapi dihadapi. Belajarlah dari anak kecil yang tak pernah mempersoalkan dan menyalahkan keadaan. Saat kita jatuh, jangan habiskan waktu untuk mengeluh. Bangkitlah, lawan rasa sakit itu dan bersiaplah menyambut kebahagiaan dengan suka cita.
  • 3 comments:

    1. Pokok'e jalan terus,
      susah senang hanya sebuah permainan :)
      terima kasih dan salam kenal Mas
      artikelnya bagus-bagus

      ReplyDelete
    2. Terimakasih telah berkunjung kesini mas wadiyo. Salam kenal juga. Semoga bermanfaat :)

      ReplyDelete
    3. Terimakasih telah berkunjung kesini mas wadiyo. Salam kenal juga. Semoga bermanfaat :)

      ReplyDelete

    GET A FREE QUOTE NOW

    Inspired to Inspire

    ADDRESS

    Kota Banjar, Jawa Barat

    EMAIL

    motivaksiinspira@gmail.com

    WHATSAPP

    0822 1870 9135

    MOBILE

    0822 1870 9135