Tepatnya kemarin, di recent updates BBM penuh dengan berita seputar kelulusan hasil tes CPNS di Kota tetangga. beberapa diantar mereka ada yang bersuka cita karena kelulusannya, sebagian lagi ada yang harus menahan dulu mimpinya untuk bisa berseragam PNS. Tak terkecuali teman seangkatan saya. Mendadak saya mendapat berita jika perusahaan tempatnya bekerja, mengumumkan lowongan pekerjaan yang sedang didudukinya sekarang. Kontan hal ini membuat saya bertanya-tanya. Setelah bertanya pada rekan-rekannya, ternyata oh ternyata, dia berniat resign per akhir bulan ini karena telah keterima jadi PNS. Selamat bro.....
Itu baru kisah suka cita teman saya yang mungkin saja lucky. Namun ada juga dari teman-teman yang lain, yang harus menahan dulu impiannya untuk berseragam PNS. Ada yang meluapkan kekecewaaannya, dengan mengusir kebosanan seperti travelling dan hangout lainnya. Namun yang saya salut dari mereka yang belum lucky, mereka masih semangat untuk mengikuti tes CPNS lainnya dilain waktu. Artinya segalau-galaunya mereka, akhirnya sadar juga jika toh rezeki dan kesempatan yang lebih baik masih ada diluar sana (selain dari jalur PNS).
Bagaimana tidak, profesi PNS menjadi dambaan semua insan. Namun kini peringkatnya kalah pamor menjadi nomor 2, setelah tergeser oleh pengusaha. Ya. Sekarang banyak diantara kita yang menginginkan jadi pengusaha dibanding PNS. Sepertinya banyak yang menginginkan jadi PNS karena waktu kerjanya yang tidak terlalu padat, dapat jamian kesehatan, pensiunan, dan pastinya kerjaannya terbilang cukup santai.
Dibalik suka cita teman-teman yang lulus tadi, ternyata masih ada teman-teman lain yang belum seberuntung mereka. Mereka masih harus bersabar menunggu info loker, setelah gagal lamar sana lamar sini. Beberapa dari mereka ada yang telah resign, namun nasibnya tak kunjung baik karena belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapannya. Sebagian lagi ada yang mengeluhkan gajinya, karena usaha yang dikeluarkan tidak sepadan dengan imbalan gaji yang didapat. Terlebih ini sering dialami teman-teman honorer.
Ok. Kita pasti bekerja menginginkan kehidupan yang layak terutama dalam bentuk materi terutama. Misal, gaji yang lebih dari cukup dan fasilitas yang menunjang. Intinya kita ingin dibayar sesuai dengan usaha dan tenaga yang telah kita keluarkan dan korbankan. Tapi sebeelum itu, mari kita merennung untuk mensyukuri nikmat yang telah kita peroleh. Coba kita bayangkan, nasib orang-orang disekitar kita, disepanjang kita berangkat kerja, atau dimanapun kita temui. Saat kita harus susah payah mengalahkan kantuk, kita harus pergi ngantor di pagi hari. Sementara diluar sana ada teman-teman kita yang sedang siap-siap untuk tes kerja yang itu pun belum tentu diterima. Atau saat kita sedang dihinggapi kesibukan kerja di siang hari, coba lihat diluar sana masih ada orang yang luntang-lantung dijalan karena kebingungan tidak mendapatkan pekerjaan. So, nikmat mana yang kita dustakan?
Memang benar kita menginginkan gaji yang tinggi, termasuk teman-teman kita. Tapi tujuan utama kita kerja bukan semata-mata karena uang dari gaji tersebut. Karena, orang yang tujuan kerjanya hanya untuk uang, dia hanya akan mendapat uang semata tapi tidak untuk penghargaan. Saat gaji yang kita termia belum dirasa cukup, bersyukurlah. Karena diluar sana ada yang gajinya masih ditunggak beberapa bulan guys. :) Simplenya sih, jika gaji kita dirasa kurang dan ingin gaji yang tinggi, ya resign saja dari kerjaan sekarang dan cari kerjaan atau perusahaan yang mau dan mampu menggaji kita dengan tinggi. Cuma masalahnya, kita punya apa dan apa alasan perusahaan tersebut mau mempekerjakan kita dengan gaji tinggi? Kalau Anda belum bisa jawab itu, ya syukuri dulu gaji sekarang.
Semua teman-teman pun tahu jika ingin gaji yang lebih besar ya harus melamar pekerjaan ke perusahaan yang mau menggajinya lebih tinggi. Hanya mereka harus mengorbankan hal yang pasti dirasa berat bagi sebagian. Yaitu harus resign dulu, walaupun ini tidak mutlak. Dan pengorbanan yang dikeluarkan tersebut pasti mengandung resiko, yang tentunya sangat tidak kita harpakan. Resikonya, kita kehilangan pekerjaan, semua usaha yang kita lakukan bisa saja hasilnya tidak sesuai harapan, atau kita mau tidak mau harus keluar dari comfort zone. Saat gaji yang kita terima di perusahaan sekarang, dan kita ingin gaji yang lebih besar darinya, ya cari perusahaan lain yang mau menggaji Anda lebih tinggi dari sekarang. Tapi Anda pun pasti tidak mau keluar dari zona nyaman sekarang jika harus resign dahulu, atau mengorbankan apa yang sudah diapat saat ini.
Intinya, jangan pernah mau jadi orang yang memelas minta-minta gaji yang tinggi, tapi kompetensi dan kontribusi nol. Jadilah pribadi yang pantas digaji tinggi. Caranya, miliki dan asalah kompetensi yang kita miliki. Lakukanlah hal tersebut sesuai passion kita. Do what you love and love what you do. Jangan sampai kita salah pilih pekerjaan, karena hal tersebut bisa berbahaya. Tahukah Anda ada 2 hal terpenting dalam hidup yang tidak boleh kita salah pilih. Dua hal tersebut adalah pasangan dan pekerjaan. Karena dengan keduanyalah kita akan menghabiskan hampir separuh dan seluruh hidup kita. So, jadilah pribadi berkualitas.
0 comments:
Post a Comment