Manusia pada dasarnya memiliki sifat tidak ingin puas, karena
memang mereka lekat dengan hawa nafsu. Selama mereka mengikuti hawa nafsu
tersebut, selamanya mereka akan diperbudak olehnya hingga menyandang gelar
serakah. Rasa tidak puas itu sendiri tidak lahir dengan sendirinya, melainkan
terlahir karena tidak adanya rasa syukur. Rasa syukur itu sendiri bukan berarti
kita mengata-ngatai “SYUKURin” kepada teman atau rival kita yang sedang
terjungkal. Hehe. Melainkan berterimakasih kepada DIA Sang Maha Pemilik
kehidupan karena telah memberikan nikmat dan karunia yang tidak terhingga
kepada kita. Rasa syukur itu sendiri bisa dilakukan dengan beribadah.
Saya pernah mendapat pertanyaan dari sahabat saya tentang
bagaimana cara menumbuhkan pikiran positif dan rasa percaya diri. Kontan saya jawab pertanyaan mereka, untuk
menumbuhkan pikiran positif dan rasa percaya diri harus dimulai dari kebiasaan
baik yang dilakukan sejak dini. Kebanyakan dari mereka menjawab susah dan lelah
untuk berpikir positif dan membangun rasa percaya diri. Memang sulit dan lelah
jika kita tidak sungguh-sungguh. Namun sulit kan bukan berarti tidak bisa.
Lelahnya memang hanya sementara, tetapi setelahnya akan membuat ketentraman
batin seterusnya. Disamping itu modal awalnya adalah rasa syukur dan terus
bersyukur meski dalam kondisi apappun. Karena dengan bersyukur kita akan
mendapatkan kebahagiaan hidup yang mungkin belum pernah kita rasakan
sebelumnya. Untuk membangun kepercayaan diri pun dibutuhkan rasa syukur. Jangan
hanya melihat hasil kesuksesan orang lain tanpa melihat prosesnya. Jangan
membanding-bandingkan dengan mereka yang telah sukses jika kita tidak mampu
bersyukur. Sebab jika itu terjadi kita akan dijejali rasa minder. Kurangnya
rasa percaya diri bisa diakibatkan karena kurangnya bersyukur, selalu
membanding-bandingkan diri kita dengan mereka yang lebih beruntung dibanding
kita, dan bisa juga karena kurangnya apresiasi dari lingkungan sekitar kita
pada apa yang kita lakukan. Ingatlah! Minder adalah awal dari kemunduran.
Jika kita merasa malu untuk mencari ilmu pada mereka yang
berilmu dan malu berkawan pada mereka yang berilmu, maka selamanya kita tidak
akan pernah berkembang. Percayalah, semua professional pun berawal dari amatir.
Semua orang sukses pun pasti pernah gagal. Begitupun dengan orang pintar, yang
dulunya pernah bodoh. Jangan hanya melihat kelebihan orang lain, tapi lihat dan
asahlah kelebihan diri sendiri. Setiap orang pasti punya kelemahan, dan jadikan
kelemahan itu menjadi modal untuk mengasah kelebihan kita. Bodoh adalah modal
kita untuk menjadi pintar jika kita mau belajar. Gagal adalah modal awal kita
menuju sukses, jika kita tekun dan gigih. Dan miskin adalah modal kita untuk
menjadi kaya jika kita mau berusaha. Kelemahan yang kita miliki adalah
pelengkap untuk kita agar kita mampu melengkapi hidup orang lain. Sejatinya
hidup itu seperti mengayuh sepeda. Sepeda yang kita tunggangi harus terus
dikayuh agar kita tidak jatuh. Dan seperti itulah hidup, tiada hari tanpa
ujian. Jika kita tidak ingin tertinggal maka harus terus belajar seperti laju
sepeda yang harus terus dikayuh. Krisis kepercayaan diri yang kita alami bisa
diakibatkan karena kita belum menemukan kelebihan yang ada pada diri kita. Hal
itu disebabkan karena kita terlalu fokus melihat kelebihan orang lain hingga
kita melupakan kelebihan bahkan diri sendiri. Ketahuilah, orang-orang yang
sukses selalu fokus pada kelebihannya. Karena baginya dengan mengasah
kelebihannya, secara otomatis kelemahannya akan terpangkas dan tertutupi.
Mulai sekarang, sudahkah Anda memiliki kelebihan Anda? Apa
kelebihan Anda? Jika belum, pelajari dan carilah kelebihan Anda. Anda juga bisa
tanyakan kepada orang-orang terdekat Anda tentang kelebihan yang Anda miliki.
Jika sudah menemukannya, asahlah dan fokuslah pada kelebihan tersebut.
0 comments:
Post a Comment